sekalipun cinta telah ku uraikan
dan ku jelaskan panjang lebar
namun jika cinta kudatangi
aku jadi malu pada keteranganku sendiri
meskipun lidahku telah mampu menguraikan,
namun tanpa lidah,
cinta ternyata lebih terang
sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannnya
kata-kata pecah berkeping-keping
begitu sampai kepada cinta
dalam menguraikan cinta,
akal terbaring tak berdaya.
bagaikan keledai terbaring
dalam lumpur...
cinta sendirilah yang menerangkan cinta dalam percintaan
Pada awalnya saya ingin mengangkat tema ini bukan karena saya ingin memperjuangkan hak-hak wanita di tengah masyarakat, tetapi saya agak resah aja sama celotehan temen-temen cowok saya tentang emansipasi wanita. ada yang celoteh (katanya emansipasi, tapi kalo ditunjuk jadi ketua kelompok malah bilang cowok adalah pemimpin), celotehan lain (emansipasi apaan?? eman si sapii). apalagi kebetulan saya berkuliah di tempat yang kebanyakan cowok. meskipun mereka cuma berceloteh kecil tapi tetap aja mengganggu. kesannya wanita itu pengen menyamakan kedudukannya dengan pria tapi giliran disuruh melakukan sesuatu malah mungkir (itu sih yang saya tangkep dari pemikiran para cowok disekitar saya). dan itu jelas aja buat saya berpikir, egois juga ya perempuan itu. dan saya pribadi berusaha untuk ga bergantung sama mereka yang punya pemikiran seperti itu da berusaha mandiri, meskipun ga seutuhnya bisa mandiri dan ga mengharapkan mereka.
Jadi, apa sih yang sebenerya diperjuangkan oleh para wanita atau perempuan di dunia barat itu. menurut wikipedia, feminisme itu pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan yang secara penuh dan individual. (ah itu sih emang dasarnya budaya jadul mereka aja yang aneh). Perempuan ingin menggantikan posisi-posisi kekuasaan di pemerintahan, padahal kalau mereka mengerti, setiap manusia itu kan pemimpin bagi diri mereka sendiri